admin@school-of-universe.com
0251 860 3233    
0856 8080 868
slide01
slide02
slide03
slide04
slide05
slide06

Wabup Wujudkan Sekolah Alam Tanpa APBD, Dimulai di Long Lancim dan Balikukup

Wabup Wujudkan Sekolah Alam

Tanpa APBD, Dimulai di Long Lancim dan Balikukup

 

PROKAL.CO, TANJUNG REDEB - Belum seluruh kampung di Kabupaten Berau memiliki sekolah menengah pertama (SMP). Luasnya wilayah Bumi Batiwakkal, ditambah masih minimnya jumlah lulusan sekolah dasar di satu kampung menjadi kendala. Sementara untuk bersekolah ke SMP di kampung lain, membutuhkan waktu lama, bahkan harus menginap. Dengan keterbatasan ini, adalah salah satu penyebab anak putus sekolah.

Guna memastikan tidak ada anak putus sekolah di kampung, Wakil Bupati Berau Agus Tantomo menggagas pendirian sekolah alam. Sekolah tanpa gedung, pola ini yang diusung dalam program Sekolah Alam. Meski di kampung terpencil belum ada SMP, tapi anak-anak tetap bisa bersekolah melalui sekolah alam.

Wabup Agus Tantomo menggandang Sekolah Alam Indonesia yang telah berhasil mengembangkan sekolah alam di Indonesia. Program ini bahkan akan dimulai tahun ajaran 2018 dan tidak menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

Pada tahap awal, Sekolah Alam akan diwujudkan di dua kampung dari 17 kampung yang belum memiliki SMP, yaitu di Kampung Long Lancim, pedalaman Kecamatan Kelay, dan Kampung Balikukup, Kecamatan Batu Putih. Wabup Agus Tantomo bahkan mengundang Lendo Novo, penggagas Sekolah Alam Indonesia untuk melihat kondisi dua kampung tersebut. Wabup bahkan turun ke lapangan bersama tim ke Kampung Long Lancim untuk bertemu masyarakat guna mewujudkan sekolah alam tersebut. Program ini menjawab penantian panjang masyarakat Long Lancim yang berharap anaknya bisa bersekolah ke jenjang yang lebih tinggi.

Wabup Agus Tantomo di sela kunjungannya ke Long Lancim bersama tim Sekolah Alam Indonesia, mengungkapkan keprihatinannya karena setiap tahun ada 5 hingga 6 anak yang lulus SD. Beberapa di antaranya tidak melanjutkan ke jenjang SMP lantaran lokasi sekolah berada di seberang kampung yang jaraknya cukup jauh.

Dengan sekolah alam, kata wabup, anak-anak Long Lancim tidak lagi harus berpisah dengan keluarga, karena akan tetap bersekolah dan mendapatkan pendidikan formal seperti sekolah lainnya di kampungnya sendiri. Sekolah alam juga mengajarkan pendidikan membangun karakter dan kemampuan menggali serta mengelola potensi daerahnya.

“Sekolah alam ini adalah sekolah tanpa gedung sekolah, data kita ada 17 kampung belum ada SMP. Agar tidak semakin tinggi angka putus sekolah, kita akan mulai sekolah alam tahun ini,” jelas wabup.

Guna mempercepat terealisasinya program tersebut, Wabup Agus Tantomo siap mengeluarkan dana pribadi untuk membiayai sekolah alam di Long Lancim dan Balikukup sebagai tahap awal. Ke depan, untuk 15 kampung lain yang juga belum memiliki SMP akan mengikuti program ini. Wabup akan tetap berupaya tanpa menggunakan APBD, dan akan menggagas konsep filantropis, mengajak orang per orang yang peduli sesama untuk menyumbang dan memberi kesempatan untuk berpahala.

“Ini saya awali dengan dana pribadi karena memang tidak teranggarkan di APBD. Saya akan berupaya tidak melibatkan APBD,” jelasnya.

Sekolah Alam, lanjut wabup, bukanlah hal baru, di Indonesia sudah ada sekolah alam dan lulusannya telah banyak berhasil. Sekolah Alam Indonesia yang mendukung program ini sudah diakui kualitasnya secara nasional, tidak kalah bahkan cenderung lebih unggul dari sekolah umum.

“Salah satu kelebihan sekolah alam adalah anak-anak tidak hanya diajarkan seperti yang diperoleh di sekolah umum, tapi mereka juga diajarkan belajar bisnis yang lebih khusus seperti bagaimana mengelola potensi sumber daya di daerahnya,” jelas wabup.(hms4/asa)

 

http://berau.prokal.co/read/news/54951-wabup-wujudkan-sekolah-alam.html